Malaysia Gelar MATTA Travel Exchange, Bidik Wisatawan Indonesia Berlibur ke Negeri Jiran
JAKARTA, selebritis.id – Pelaku industri pariwisata Malaysia terus berupaya menarik wisatawan asal Indonesia. Hal ini karena Malaysia menilai pangsa pasar wisatawan Indonesia sangat potensial.
Direktur Pariwisata Malaysia, Junus Suhid mengatakan, tahun ini Malaysia menargetkan sembilan juta wisatawan mancanegara datang ke Malaysia. Dan mereka menyasar wisatawan asal Indonesia karena menjadi pasar utama industri pariwisata di negeri jiran ini.
“Indonesia penyumbang kunjungan wisatawan terbesar kedua setelah Singapura,” kata Junus saat meresmikan Malaysian Travel and Tourism Agents Association (MATTA) menggelar Roadshow MATTA Travel Exchange (MTEX).
Junus mengatakan, sejak perbatasan dibuka pada 1 April 2022 hingga September 2022, Malaysia telah dikunjungi 799 ribu wisatawan asal Indonesia. Sementara itu, jumlah wisatawan asal Malaysia yang berkunjung ke Indonesia hanya sekitar 300 ribu orang.
Menurutnya, ada beberapa tipe wisatawan Indonesia yang datang ke Malaysia. Diantaranya adalah leisure, jalan-jalan untuk berobat, bertemu teman, berbelanja, menghadiri event sport tourism, dan business tourism seperti MICE.
Ia melihat potensi peningkatan jumlah wisatawan asal Indonesia. Apalagi, sudah banyak maskapai yang membuka rute langsung ke Indonesia. Malaysia juga secara khusus membidik pasar turis dari Yogyakarta karena ada penerbangan langsung ke DIY.
Untuk mempromosikan Malaysia sebagai destinasi unggulan, Tourism Malaysia dan Malaysian Association of Travel and Tourism Agents (MATTA) kembali menggelar Roadshow MATTA Travel Exchange (MTEX) ke Indonesia pada 12-15 Desember 2022.
“Kota Yogyakarta dan Surabaya akan menjadi tujuan 20 pelaku industri pariwisata Malaysia yang akan mengikuti program ini sebagai seller,” ujarnya.
Sebanyak 20 delegasi seller dari Malaysia yang terdiri dari gabungan 14 travel agent, lima hotel dan satu theme park akan bertemu dengan travel agent dari Indonesia untuk berbagi perkembangan terkini pariwisata Malaysia termasuk produk-produk baru.